Rabu, 27 April 2011

Hati –hati Lubisisme.. Itu agama setan

Negeri ini tidak hentinya dikerjain oleh teroris, kapan amannya negeri yang katanya zamrut khatulistiwa ini. Imam Samudra, Amrozi, Dr.Azhari dan kawan-kawan boleh mati, tapi tidak dengan teror untuk bangsa ini.

Kelompok Dulmatin belum pupus dimuka bumi, datang kelompok Pepi wah..wah.... ribet.
Mungkin mending seperti kampung Khadafi aja, semua rakyat boleh angkat senjata, yang menghadang boleh ditembak. Konon katanya itulah yang jihad, karena mereka dijajah oleh pasukan sekutu/NATO. Kalaupun mati, mereka mati karena membela tanah air mereka.
Tapi dinegeri ini, buku seharusnya mencerdaskan anak bangsa, kenyataannya buku adalah BOM yang dapat membunuh masa depan kita. Di Negeri yang religius (katanya) seharusnya agama dapat menenangkan atau menyejuk bathin umatnya. Tapi di negeri ini agama di pakai untuk mencari kekayaan dan meneror umat lainnya. Lihat apa yang di beritakan tentang NII (Negara Islam Indonesia) dan pencucian otak. Banyak anak muda potensial yang otaknya dicuci dengan slogan mendirikan negara islam yang religius, negara yang lebih makmur dan merdeka, tetapi mereka tidak sadar diperbudak untuk menjadi mesin uang para pemimpinnya.
Ah.... biarlah yang itu menjadi urusan polisi....
Tapi tolong diingat juga .... masih ada upaya pencucian otak untuk menjadi pengikut aliran setan. Memang tidak meminta uang sebagai pembina organisasi, tetapi menyusup atau menghasut melalui alam pikiran. Tokoh aliran ini adalah TL. Bagi TL tuhan mirip dengan setan dan setan mirip dengan Tuhan. Nah coba aja anda bayangkan jika anda pengikut aliran ini apakah anda juga tergolong setan?
Soal nama aliran ini memang ide saya, tetapi soal konsep alirannya anda baca saja pokok pikirnya melalui Traktor Lubis Blog.

Note:
Berdasarkan masukan dari saudara traktor lubis judul tulisan diatas Lubisisnme sebaiknya adalah traktorisme, mengingat Lubis adalah nama salah satu marga di Sumatera Utara. jadi Judul yang banar adalah : Hati-hati Traktorisme...Itu agama setan. Karena tulissan ini telah publis di Kompasiana maka perbaikkan hanya dilakukan di Bloparia saja melalui catatan Koreksi Judul

2 komentar:

  1. Lubisme yang anda tuliskan. Asal anda tahu saja, Lubis itu marga. Apa yang anda perbuat adalah menilai negatif semua marga Borbor di kalangan suku Batak. Tulisan anda menjadi bersifat rasis. Menuding negatif ke Lubis, bukan ke Traktor, membuat anda melibatkan juga; T. Mulya Lubis, Mariska Lubis, Madong Lubis, Rinto Harahap, Abdullah Hararap, Dan semua marga marga lain yang satu keluarga dengan Lubis, seperti: Harahap, Pasaribu, Batubara, Malau, Damanik, Ambarita, Gurning, dll. Ribuan bahkan mungkin jutaan Borbor akan menghujat anda bukan hanya saya. Lebih baik anda menulis Traktorisme. Itu menurut saya.

    Ini penting, tulisan anda sudah anda publikasihkan. Anda menekankan LUBISISME, artinya semua Lubis yang ada di muka bumi ini.

    BalasHapus
  2. Jadi sebaiknya traktorisme aja....oke ide bagustu...(kayaknya anda peka juga soal sosiologi antropologi)

    Saya salut dengan anda. Anda memakai nama lubis didalam blog anda, sedangkan anda mencoba menjadi penulis yang radikal sekedar untuk mencari populasi (karena saya yakin anda tidak seradikal itu). Tapi anda telah salah menempelkan marga anda yang notabene adalah marga islamic seperti marga Minang, Sunda dll. Sebaiknya anda pakai nama Ortu atau yang lain saja, supaya yang lain tidak kena getah pikiran radikal yang coba anda kembangkan. maaf.... sekali lagi saya mungkin paham maksud dan tujuan tulisan anda : supaya beragama tidak sekedar merek atau tidak beragama sama sekali...tapi menjadi propokatif untuk kesesatan tidak diterima oleh orang tidak beragama atau tidak berbidaya sekalipun... bagaimana pendapat anda?

    BalasHapus