Rabu, 30 Maret 2011

Calon Pemimpin Masa Depan

Anda tentu juga ikut berpikir siapa presiden kita tahun 2014, soalnya masa jabatan SBY sudah harus berakhir pada tahun tersebut. Tapi untuk pemimpin selanjutnya anda tak usah risau, mengapa ?
Lihatlah Foto calon pemimpin masa depan kita yang satu ini.

DOWNLOAD foto berikut.
format file : IMG 1986 1,33 MB



Calon pemimpin yang satu ini namanya adalah Muhammad Imam Syakri, Umurnya baru 6,5 tahun, tepatnya Imam lahir tanggal 22 september 2004 di Batusangkar Sumatera Barat. Imam dari kecil memang terobsesi menjadi pemimpin, bahkan cita-citanya adalah menjadi presiden ke 10 di negeri ini. Imam menceritakan bahwa ia lahir setelah 2 hari setelah pemilu presiden 1994 dan pemenangnya adalah pasangan SBY dan Yusuf Kala. jadi sangatlah masuk akal jika Imam juga ingin jadi presiden berikutnya. Saat tulisan ini dimuat Imam masih kelas 1 pada SD 38 Lubuk Buaya Kota Padang, karena  masuk SDnya masih kecil yaitu 5 setengah tahun ya.... imam cuma mampunya rangking 10 dari 30 siswa dikelasnya. Lumayanlah untuk calon pemimpin masa depan kita yang satu ini. Imam juga ingin berkenalan dengan calon pemimpin lainnya, mungkin nanti mau diangkat menjadi Pak Menteri atau gubernur BI oleh Imam dalam kabinetnya. Oke salam persahabatan dari Imam ya...

Lihat Video Pacu Jawi YUK


Olah raga yang satu ini lebih tepatnya disebut dengan aktraksi balapan Sapi, mirip dengan Karapan Sapi di Madura. Olah raga yang satu ini hanya ada di Sumatera Barat tepatnya di daerah Batu Sangkar Kab.Tanah Datar. Sapi bagi orang Sumatera Barat disebut dengan Jawi, jadi Pacu Jawi maksudnya adalah balapan sapi. Memang berbeda sih, pacu Jawi dilaksanakan dalam sawah berlumpur sedangkan karapan dilaksanakan mungkin dilapangan yang padat, atau beda dalam sisi lainnya. Sorry saya belum pernah lihat karapan secara langsung. Tapi video yang satu ini pasti siiip

Kamis, 03 Maret 2011

Ada Banyak Cara (ABC) untuk Erianto Anas (EA)

Ada Banyak Cara (ABC) Indonesia.......inilah nyanyian Bimbo untuk menyindir prilaku politik di negeri ini. Tetapi nyayian tersebut sepertinya tidak lengkap karena belum berbicara tentang fenomenal EA yang kabur dari Kompasiana. EA memang tidak lagi bersama kita dengan kompasiana, bukan tidak mau tetapi admin telah berbuat curang untuk EA. Admin melucuti hak EA, semua situs yang mengatasnamakan EA di berendel oleh Admin Kompasiana. Syukurnya tulisan yang membahas EA masih diberikan kesempatan untuk nongol di sini.

Kapokkah EA?
EA tak mungkin kapok, karena EA memang tidak bisa kapok, buat apa mikirin kompasiana toh blogernasnya ada. Kompasiana boleh stop tulisan EA, tapi mana mungkin dengan blogspot.

Ada hal yang menarik dari EA sekarang, EA memang tidak doyan lagi dengan tulisan agama. Memang sih banyak yang bilang EA sudah mulai keritinglah, ada yang bilang EA sudah tidak bisa menyelesaikan masalah keyakinanny sendirilah, bahkan ada juga yang bilang EA dapat teguran sehingga EA insyaf dan kapok nulis yang macam-macam tentang tuhan. Semua pendapat itu hanya bohongan saja. Ea hanya tidak ingin tulisannya didompreng atau dicangkok seenak perut oleh orang yang tak bertanggung jawab. Haaa... saya sepertinya emang paham benar dengan EA (soriya bukan promosi tentang EA lagi, Ea udah tak butuh itu). Tapi benar EA pernah bilang kalau tulisan nya lebih diarahkan pada orang dewasa dan berwawasan filsafat, jadi sangat wajakan kalau EA bilang anak-anak jangan masuk. Pada prinsip EA ngak beri batasan tapi nyadar aja bagi yang terpropokasi tulisan EA, itu artinya pesan EA nyampai. Sekarang tinggal anda ngukur sendiri pesan pesan EA yang mempropokasi itu udahkan anda renungkan?. Artinya apa EA memberikan penyadaran kepada anda bahwa anda punya otak, punya logika dan punya nalar yang mampu bertanya, mempertanyakan dan dipertanyakan serta memberikan jawaban sendiri. Ea mengajak kita membuka diri, tidak menutup diri tetapi bukan mengajak kita ber ibadah dengan pikirannya. Beribadahlah menurut agama dan kepercayaan anda tanpa menyalahkan cara ibadah yang lain. EA coba menegur dengan sedikit mengusik keyakinan beragama kita, tetapi EA menyuruh kita agar lebih yakin dengan kepercayaan yang kita pilih. Kalau kita sudah yakin dengan kepercayaan atau agama yang kita pilih, kita tidak akan ego lagi, toh yang kita yakini sebenarnya sama yaitu tentang tuhan yang kita tidak tahu sama sekali (Tuhan ada, tiada, tuhan tidak ada).

Nah kalau kita sama menyakini tentang sesuatu yang kita tidak tahu, lalu untuk apa kita mempersalahkan atau mempermasalahkan keyakinan orang lain. Bukankah inti agama itu ibadah, ibadah itu adalah kebaikan. Dengan kebaikan kita terima perbedaan, yang tidak menerima perbedaan adalah orang yang sok tahu dengan tuhan. Yang satu ini adalah pendapat saya buka EA, jadi jangan protes EA ya?

Sekarang EA mengajak kita dengan pikiran Filsafatnya, kalau ada yang berwacana EA menjadi Nabi mungkin belumlah yau. Tapi benar, EA sekarang telah menulis tentang filsafat. Dari pada penasaran mendengar EA mempunyai banyak cara untuk mengajak kita untuk berpikir lebih kritis dan terbuka, agar kita lebih yakin dengan yang kita yakini, mari kita ikuti saja tulisan EA melalui BLOGERnas, dan itulah salah satu cara EA agar kita tetap berfikir tentang EA. da da..........